Ancaman Terhadap Sosial Budaya

 D.    Ancaman Terhadap Sosial Budaya dan Strategi Untuk Mengatasinya

1.     Ancaman Terhadap Sosial Budaya

Aspek sosial budaya berkaitan dengan tata laku atau nilai-nilai yang lahir dan berkembang dalam masyarakat. Ancaman sosial budaya berupa isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi landasan timbulnya konflik vertikal dan konflik horizontal. Konflik vertikal terjadi antara individu atau lembaga yang memiliki perbedaan status, baik sosial maupun politik. Adapun konflik horizontal terjadi antara dua kelompok atau individu yang memiliki kedudukan sosial, ekonomi, dan politik yang relatif sama. Apa sajakah bentuk ancaman di bidang sosial budaya di Indonesia sebagai berikut.

a.     Munculnya Konsumerisme dan Hedonisme

Konsumerisme bertalian erat dengan hedonisme. Konsumerisme adalah paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya atau dapat diartikan sebagai gaya hidup tidak hemat. Sedangkan, hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi menjadi tujuan utama. Masyarakat dengan sifat hedonis akan menghabiskan banyak waktu dan uang untuk berbelanja sehingga gaya hidup menjadi konsumtif. Hedonisme mendorong seseorang memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya meski harus melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kondisi ini menjadikan hedonisme sebagai ancaman yang harus diwaspadai.

b.     Munculnya Gejala Westernisasi

Pernahkah Anda mendengar kata abroad minded? Aboard minded dapat diartikan sebaga cara berpikir yang selalu menganggap barang dari luar negeri dianggap paling bagus, lulusan sekolah luar negeri paling pintar, atau budaya luar negeri paling patut dicontoh. Padahal tidak selalu yang dari luar negeri itu bagus atau sesuai dengan bangsa Indonesia. Abroad minded dapat mengarah pada westernisasi. Westernisasi adalah peniruan gaya hidup negara Barat. Misalnya, gaya berpakaian, perilaku, dan kebiasaan sehari-hari yang kebarat baratan. Westernisasi yang terjadi di Indonesia dapat membuat masyarakat kehilangan rasa nasionalisme dan jati diri bangsa. Selain itu, westernisasi dapat mengakibatkan budaya Indonesia terkikis dan dilupakan oleh generasi muda karena menganggap kebudayaan Barat lebih baik.

c.     Etos Kerja Rendah

Ada sindiran menarik "orang Indonesia berkeringat saat makan, tetapi tidak berkeringat saat bekerja". Kalimat itu sebenarnya memiliki pesan moral agar orang Indonesia memiliki etos kerja yang tinggi, bukan bermalas-malasan. Saat ini, tenaga kerja Indonesia harus mewaspadai atas serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia. Reaksi kebanyakan tenaga kerja Indonesia menunjukkan ketidaksiapan mereka untuk bersaing. Berdasarkan penelitian Institute for Management Development (IMD), daya saing tenaga kerja Indonesia masih tertinggal dibandingkan sejumlah negara ASEAN. Indonesia masih menghadapi persoalan rendahnya pendidikan dan ketidaksesuaian antara pekerjaan dan pendidikan. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap upah dan nilai tawar tenaga kerja Indonesia.

 

2.     Strategi Mengatasi Ancaman Terhadap Sosial Budaya

Ancaman dalam bidang sosial budaya ada dua macam, dari dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam berupa, isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Ancaman dari luar berupa, masuknya nilai – nilai buadaya asing yang susah terbendung. Straategi untuk mengatasinya adalah, menggalakkan program pemerintah meningkatkan rasa kecintaan terhadap budaya, dengan pelestarian budaya local serta memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyrakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan bathin

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Identitas Nasional

Ancaman Terhadap Politik